Buka program yang sudah dibuat yang ada crudnya kemudian tambahkan button cetak seperti pada gambar
2. Klik kanan pada nama program aplikasi pilih Add->windows form
Pilih windows form kemudian buat nama form baru -> Add
Setelah form baru jadi kemudian pilih reportViewer pada toolbox tarik ke form
Klik doct in parent container
Pilih design a new report
Klik new
Pilih database->next
Pilih dataset->next
Pilih new connection
Cari database yang ingin digunakan -> OK
Setelah mencari database kemudian pilih advance dan copy alamat providernya seperti berikut Provider=Microsoft.Jet.OLEDB.4.0;Data Source="C:\Users\Rehab-Rekons\Documents\Visual Studio 2012\Projects\WindowsFormsApplication31\WindowsFormsApplication31\tugaspemvis6.mdb". Kemudian pada source code seperti pada gambar
Ceklist table and vies ->finish
Tampilan setelah klik finish
Drag dari application fields ke kolom values satu per satu
Klik next
Pilih tampilan table yang diinginkan ->finish
Tampilan tabel pada report design
Pada form baru yang dibuat klik tanda panah pilih choose report dan pilih report yang akan kita masukan
Pada button cetak buatlah codingan seperti gambar ini
Apex Legends v Fortnite: Pertempuran demi pertempuran royale
Apex Legends - game battle royale gaya Fortnite - baru saja mengenai 50 juta pemain dalam 28 hari sejak keluar.View image on Twitter
Permainan yang dirilis pada awal Februari, memiliki narasi yang mirip dengan Fortnite.
Tapi putaran baru Apex telah mengambil dunia game, membuat orang mempertanyakan apakah itu akan menjadi ancaman.
Apex Legends tersedia di PlayStation dan Xbox - dan seperti Fortnite, gratis untuk diunduh.
Kecepatan yang tumbuh Apex telah mengejutkan beberapa orang.
Meskipun Fortnite sekarang memiliki lebih dari 200 juta pemain, Apex Legends tampaknya tumbuh jauh lebih cepat di tahap-tahap awal.
Fortnite dirilis pada Juli 2017.
Dalam bulan pertama, sekitar 15 juta gamer telah memainkannya.
Javy Gwaltney, seorang associate editor untuk Game Informer di Minnesota, berbicara kepada Newsbeat beberapa minggu ke puncak Apex - ketika itu telah mencapai 25 juta unduhan dalam dua minggu.
Dia mengatakan bahwa dia lebih suka gameplay dari Apex Legends daripada Fortnite.
"Pertempuran itu fantastis. Gerakan, tembakan, suara, semuanya luar biasa.
"Penembakan di Fortnite buruk. Benar-benar buruk."
Javy menambahkan bahwa tantangan bagi pembuat Apex Respawn adalah menjaga momentum tetap berjalan dengan menawarkan lebih banyak.
"Mereka harus belajar, dalam waktu yang sangat singkat, bagaimana memberi pemain alasan untuk kembali berulang-ulang di luar lingkaran permainan inti.
"Itu berarti melakukan lebih dari sekadar menjatuhkan kulit dan senjata kosmetik ke dalam permainan."
Skin adalah serangkaian kostum yang dapat digunakan untuk menyesuaikan aspek karakter dan pengalaman bermain Anda.
Mereka dapat dibeli dengan mata uang dalam game V-Bucks.
Cade Onder adalah pemimpin redaksi GameZone.
Pemain berusia 18 tahun dari Iowa di Amerika Serikat mengatakan Apex Legends adalah pengalaman yang sama sekali berbeda dibandingkan dengan Fortnite.
"Apex memiliki 60 pemain dan Anda dipaksa masuk ke dalam regu yang terdiri dari tiga orang.
"Fortnite memiliki 100 pemain dan Anda dapat bermain solo, duo, atau regu empat. Puncak adalah orang pertama, Fortnite adalah orang ketiga"
Mirip dengan Javy, Cade berpikir gameplay Apex memberikan keunggulan.
"Berkomunikasi dengan pemain tanpa headset, secara otomatis mentransfer lampiran ke senjata baru yang Anda ambil, dan banyak lagi.
"Ini menghilangkan sejumlah besar sampah dan memperbaiki masalah yang menghambat permainan pertempuran royale lainnya.
"Apex memiliki mekanisme pemotretan yang jauh lebih baik, jauh lebih menyenangkan.
"Jika Apex Legends dapat menemukan cara untuk meningkatkan standar dan menjaga pertunangan tetap hidup, setidaknya bisa selempur dengan Fortnite."
"Yang menarik bagi Apex atas Fortnite adalah permainan tim, kemampuan individu dan keterampilan menembak.
"Fortnite memiliki keterampilan membangun tambahan, yang aku bukan penggemar - aku lebih suka tembak-menembak satu-satu di mana tujuanmu adalah yang memenangkan pertarungan."
Mulai tanggal 14 Februari kami akan memperluas layanan Beta Test kami ke 4 negara di Asia tenggara - Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Singapura.
Siapa nih yang udah tidak sabar?Sama nih mimin juga sudah tidak sabar ngerasain serunya nanti!
Buat akun saja dulu di http://bit.ly/REGPUBGLITEID
Daripada yang jomblo bingung mau ngapain mendingan main PUBG LITE!! sampai jumpa tanggal 14 nanti,mimin tunggu kalian di Pochinki!!
Jangan lupa ajak squad, temen-temen, guru, tante, om, encing, nyak, babe, gebetan (eh iya kalian kan jombs,sorry.. hehe) untuk 👍 Like dan share page MY BLOG 🔔 dan Youtube: http://bit.ly/PUBGLITEYouTube
supaya mereka tidak ketinggalan info-info penting tentang PUBG LITE
Para gamer yang tidak memiliki gawai tercanggih dengan spesifikasi tertinggi kini bisa berharap untuk memainkan salah satu gim video paling populer saat ini, PlayersUnknown's Battleground, dengan lebih baik dan lancar.
Saat ini, gim dengan genre battle royale yang lebih populer dikenal dengan singkatan namanya itu, PUBG, telah tersedia di berbagai platform di antaranya iOS, Android, dan PC menggunakan perantara Steam. Namun, butuh gawai berspesifikasi tinggi supaya bisa dimainkan dengan lancar dan tanpa lag.
Nah, dalam situs resminya, Kamis (24/1/2019), pengembang gim tersebut, PUBG Corp, mengumumkan bahwa sebuah versi baru dari gim tersebut telah tersedia dalam versi open beta. Dinamakan PUBG Lite, gim ini ditujukan untuk dimainkan pada PC dan perangkat berspesifikasi lebih rendah.
PUBG Lite adalah gim yang sepenuhnya berdiri sendiri, terpisah dari PUBG berbayar. PUBG Corp. mengatakan bahwa akan ada tim pengembang yang terpisah dan berdedikasi untuk versi gratis yang akan mengerjakan konten eksklusif, termasuk peta dan fitur lainnya.
"Memberikan pengalaman bermain PUBG kepada para pemain di daerah-daerah yang perangkat keras berspesifikasi tinggi tidak tersedia. Tujuan dibuatnya gim ini adalah untuk menyeimbangkan persyaratan perangkat keras yang lebih rendah tanpa mengurangi standar kualitas kami," kata tim pengembang dalam pernyataannya.
Lalu apa yang menjadi perbedaan antara PUBG Lite dan PUBG reguler?
Menurut Tech Spot (26/1), dua perbedaan terbesar antara dua versi itu adalah versi Lite hanya mempunyai satu peta saja, yaitu Erangel, dan tidak tersedianya mode first person. Sementara pada versi regulernya hingga saat ini sudah ada total empat peta, yaitu Miramar, Erangel, Sanhok, dan Vikendi.
Selain itu, para pengembang mengatakan bahwa PUBG Lite masih tersedia mode solo, duo, dan squad. Meski bisa dimainkan pada peta itu, PUBG Lite sendiri masih diuji coba dalam tahap beta dan baru tersedia di Thailand saja.
Selanjutnya, PUBG Lite untuk PC akan disebar lebih luas ke lebih banyak negara. Namun sejauh ini belum ada nama lokasi selanjutnya yang disebutkan dan kemungkinan pasar Asia akan menjadi fokus versi ini.
Bagaimana dengan spesifikasi gawai untuk bisa memainkan gim tersebut?
Meski hampir semua MacBook telah memenuhi syarat untuk bisa memaikan PUBG Lite, tetapi gim tersebut tidak mendukung Macintosh OS (MacOS). Baik PUBG versi aslinya maupun Lite hanya bisa dimainkan di sistem operasi Windows 7, 8, 10 dengan komputasi 64Bit.
Persyaratan minimum untuk PUBG asli memerlukan CPU quad-core, 8GB RAM dan GTX 960, tetapi spesifikasi tersebut tidak dapat menjalankan gim dengan kecepatan 60 fps. Hingga saat ini, satu-satunya pilihan yang dimiliki gamer adalah menjalankan emulator Android pada PC.
Sementara untuk PUBG Lite, spesifikasi yang dibutuhkan minimal menggunakan prosesor 2.4 GHz Core i3 dengan RAM 4GB, Intel HD Graphics 4000, dan setidaknya tersedia ruang penyimpanan 4GB. Sedangkan untuk maksimalnya dibutukan prosesor 2,8GHz Core i5 dengan RAM 8GB, GeForce GTX660 atau AMD Radeon HD 7870.
PUBG Lite merupakan peluang bagi PUBG untuk bersaing lebih baik dengan rival terbesarnya, yakni Fortnite, sebagaimana dilansir The Verge (25/1).
Pasalnya, menurut laporan yang dirilis oleh perusahaan riset SuperData, tahun lalu Fortnite berhasil memperoleh pemasukan lebih besar dan mengumpulkan pemirsa live streaming lebih banyak dibandingkan PUBG