Facebook Bocor, Komisi I Segera Bahas UU Perlindungan Data Serta Mark Zuckerberg Janjikan Ini Usai Bocornya Data Facebook - Tutorial Kekinian

Kamis, 22 Maret 2018

Facebook Bocor, Komisi I Segera Bahas UU Perlindungan Data Serta Mark Zuckerberg Janjikan Ini Usai Bocornya Data Facebook

Facebook Bocor, Komisi I Segera Bahas UU Perlindungan Data



Halo kawan kawan , maaf auth jarang share ke teman teman , kali ini saya akan membahas tentang adanya kasus BOCORNYA DATA FACEBOOK , yang pertama tentang Pembahasan UU perlindungan data yang saya ambil dari SUMBER
Kebocoran data 50 juta akun pengguna jejaring sosial Facebook ke pihak ketiga mengejutkan warga dunia, termasuk Indonesia. Untuk mencegah agar tidak semakin meluasnya kebocoran data tersebut, Anggota Komisi I DPR Dave Laksono mengatakan saat ini DPR sedang membentuk panitia kerja (Panja) terkait perlindungan data pribadi.
"Sudah dibentuk panjanya, akan segera bekerja dan kita buat UU-nya," kata Dave saat dihubungi Republika, Kamis (22/3).
Dave mengatakan saat ini di masyarakat, banyak pembahasan mengenai bahaya kebocoran data tersebut. Politikus Partai Golkar tersebut mengutarakan mengenai pengungkapan pendapat melalui media sosial.
Dia mempertanyakan kekuatan media sosial untuk mengubah pandangan masyarakat, terutama dalam sebuah kontestasi politik. Terlepas dari itu, dia menegeaskan, hal yang menjadi perhatiannya terkait dengan kebocoran data pribadi kemudian disalahkan dalam berbagai kepentingan yang merugikan masyarakat. 
“Apakah kekuatan sosmed sebegitu kuat hingga dapat menggiring opini publik ke salah satu calon? Yang pasti data-data pribadi bila sampai bocor dan disalahgunakan hingga menimbulkan kerugian masyarakat itu perlu ditelisik karena ada pidananya," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai, perlu adanya perlindungan pada data pribadi, mengingat tren big data telah meluas ke berbagai lini. Masyarakat sadar atau tanpa sadar telah menyerahkan informasi personal ke berbagai layanan internet. 
Untuk itu, kehadiran Rancangan Undang-Undang (UU) Perlindungan Data Pribadi dirasa semakin penting. “Perlindungan ini sangat perlu. Karena di negara-negara paling demokratis pun, perlindungan terhadap data pribadi itu diperlukan, sehingga tidak disalahgunakan untuk berbagai kepentingan,” kata Fadli di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (12/3) lalu.


Selanjutnya saya akan membahas  "Mark Zuckerberg Janjikan Ini Usai Bocornya Data Facebook"  yang berasal dari (SUMBER)


Chief Executive Facebook Mark Zuckerberg meminta maaf atas bocornya data 50 juta pengguna Facebook. Ia menjanjikan langkah yang lebih ketat untuk membatasi akses pengembang ke informasi pribadi pengguna Facebook.
"Ini adalah pelanggaran kepercayaan yang begitu besar. Saya benar-benar menyesal hal ini telah terjadi. Kami memiliki tanggung jawab dasar untuk melindungi data orang," kata Zuckerberg dalam wawancara dengan CNN, Rabu (21/3).
Zuckerberg mengatakan dalam sebuah unggahan di Facebook bahwa perusahaannya telah membuat kesalahan. Ia mengaku masih banyak yang harus diperbaiki agar hal ini tidak terulang kembali.

Menurut Zuckerberg, Facebook berencana melakukan penyelidikan terhadap ribuan aplikasi yang telah menggunakan platform Facebook. Ia juga akan membatasi akses pengembang ke data pengguna Facebook. Selain itu, ia akan memberi anggota alat yang memungkinkan mereka untuk menonaktifkan akses ke data Facebook dengan lebih mudah.
Dia mengaku bersedia menerima peraturan tambahan pemerintah dan bersaksi di hadapan Kongres AS jika diinginkan. Facebook juga berkomitmen untuk menghentikan campur tangan dalam pemilihan paruh waktu AS pada November mendatang dan pemilihan di India dan Brasil
Jaringan media sosial terbesar di dunia ini sedang menghadapi peningkatan pengawasan pemerintah di Eropa dan Amerika Serikat tentang tuduhan bahwa konsultan politik yang berbasis di London, Cambridge Analytica, mencuri data pengguna untuk kepentingan Donald Trump dalam Pemilu AS 2016 lalu.
Perusahaan telah kehilangan lebih dari 45 miliar dolar AS dari nilai pasar sahamnya selama tiga hari terakhir. Ini karena investor khawatir akan kegagalan Facebook untuk melindungi data pribadi penggunanya dapat menghambat iklan dan menciptakan regulasi yang lebih ketat.
Zuckerberg mengatakan kepada New York Times bahwa tidak banyak pengguna Facebook yang menghapus akun mereka karena skandal itu. Perwakilan Facebook, termasuk Wakil Kepala Pejabat Privasi Rob Sherman, bertemu staf Kongres AS selama hampir dua jam pada Rabu (21/3). Rencananya, pertemuan akan dilanjutkan di Capitol Hill pada Kamis (22/3).
Zuckerberg mengatakan kepada situs web Recode bahwa perbaikan untuk melindungi data pengguna akan menelan biaya jutaan dolar AS.
Christopher Wylie dari Cambridge Analytica mengatakan di Twitter bahwa dia telah menerima undangan untuk bersaksi di hadapan anggota parlemen AS dan Inggris. Menurut laporan dari surat kabar regional Jerman, Pemerintah Jerman meminta Facebook untuk menjelaskan apakah data pribadi dari 30 juta pengguna Facebook di negara itu dilindungi dari kegiatan ilegal pihak ketiga.

Terimakasih untuk para pembaca yang telah hadir menunggu informasi dari kami.
kami hanya seorang pelajar yang ingin mencoba menjadi penulis blog

Tidak ada komentar:
Write komentar

Iklan